TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Jawa Tengah ternyata masih sangat tinggi. Data triwulan III tahun 2021, telah terlaporkan kematian ibu mencapai 867 kasus. Sebelumnya, ada 530 kasus kematian ibu melahirkan pada 2020. Keterbatasan layanan kesehatan dan gizi bagi ibu hamil selama pandemi AKI 177 per 100.000 kelahiran hidup juga tercantum dalam Laporan Pembangunan Manusia (HDR) 2020 dari Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP). Angka itu masih jauh dari target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang 70 per 100.000 kelahiran hidup. Selain itu, angka kematian bayi masih 21 per 1.000 kelahiran hidup. Baca: 60,000 North Korean Children May Starve: Unicef UNICEF: Myanmar Belum Aman Bagi Pengungsi Rohingya. Menurut laporan itu, yang juga dipublikasikan CNN pada Kamis, 22 Februari 2018, satu bayi di Pakistan yang baru dilahirkan berisiko 50 kali meninggal pada bulan pertama dilahirkan ketimbang bayi yang dilahirkan di Jepang atau Islandia. 2020). Menyikapi permasalahan AKI dan AKB pemerintah telah mengeluarkan Menurut(KemenkesRI,2020)Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil harus mendapat imunisasi TT. Pada saat Data AKB menurut World Health Organization (WHO) ialah sebesar 35 per 1.000 kelahiran hidup untuk tahun 2012. Pada tahun 1990 silam, AKB secara global sebesar 63 per 1.000 kelahiran hidup. Menurut laporan WHO pada tahun 2000, Angka Kematian Bayi (AKB) di dunia 54 per 1000 kelahiran hidup kemudian tahun 2006 menjadi 49 per 1000 kelahiran hidup Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng.

aki akb menurut who 2020