Al-Ghazali, Muslim theologian and mystic whose great work, Ihya ‘ulum al-din, made Sufism (Islamic mysticism) an acceptable part of orthodox Islam. An accomplished scholar, he abandoned his career as a professor and adopted an ascetic life for some 10 years before returning to lecturing. Pada masa mudanya, berangkat lagi ke Nizabur (tahun 473 H) belajar kepada Imam Abu al-Ma‟ali al Juwaini. Pusat ilmu pengetahuan penting di dunia Islam, kemudian ia menjadi murid pada Imam al-Haramain al-Juwaini, seorang guru besar di Madrasah al-Nizhamiyah. Al-Gazali dikenal seorang teolog terkemuka, ahli hukum, pemikir, ahli tasawuf dengan Jama’ah yang dimuliakan Allah Dalam khutbah kali ini saya hendak mengisahkan sebuah cerita diskusi antara Imam Al-Ghozali dengan muridnya. Ada enam pertanyaan yang dilontarkan beliau kepada para muridnya, dan kesemuanya sangat bagus untuk kita simak niali-nilai yang terkandung di dalamnya. Pertanyaan keempat adalah, “Apa yang paling berat di dunia ini?”. Ada yang menjawab “besi dan gajah”. Semua jawapan adalah benar, kata Imam Ghozali, tapi yang paling berat adalah “MEMEGANG AMANAH” (Al Ahzab 72).Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini. Ibnu Rusyd menjawab tuduhan al-Ghazali yang mengkafirkan filsuf Islam pada tiga hal: Pertama, kekadiman alam, kedua, kebangkitan jasmaniah tidak ada, dan ketiga pengetahuan Tuhan hanya bersifat kulli. Ibnu Rusyd menegaskan bahwa al-Ghazali telah salah paham terhadap filsuf. Tidak ada filsuf muslim yang berpendapat demikian. Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay.

6 pertanyaan imam al ghazali